Sabtu, 24 Mei 2008

Tugas Etika : Erfan Rusdi S.kom

TREN-TREN TEKNOLOGI INFORMASI
dan
PENGERTIAN ETIKA KOMPUTER


A. TREN-TREN TEKNOLOGI YANG MENGANGKAT ISU-ISU ETIKA
Isu-isu etika telah lama ada sebelum kehadiran teknologi informasi. Isu-isu itu merupakan perhatian yang terus-menerus ada pada masyarakat bebas dimanapun. Namun demikian, teknologi informasi semakin mempertinggi perhatian atas etika, memberi tekanan pada pengaturan-pengaturan social yang ada, dan membuat hokum yang telah ada menjadi kuno/tidak berlaku secara luas atau sedikit pincang. Ada empat tren teknologi penting yang bertanggung jawab atas tekanan-tekanan etika antara lain :

1. Kekuatan komputasi berlipat ganda
Berlipatgandanya kekuatan komputasi semakin memungkinkan bagi sebagian besar organisasi untuk memanfaatkan system informasi dalam proses produksinya. Akibatnya ketergantungan kita kepada system dan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada system serta kualitas data yang buruk juga semakin meningkat. Aturan-aturan social dan hukum belum mengatur ketergantungan seperti ini. Standar baku untuk meyakinkan akurasi dan kemantapan system informasi belum secara universal diterima dan diupayakan.

2. Biaya atau ongkos penyimpanan data menurun secara drastis.
Kemajuan-kemajuan dalam bidang teknologi penyimpanan data dan penurunan data memungkinkan perbuatan beragam database mengenai individu – karyawan, pelanggan, konsumen, dan pemeliharaannya oleh organisasi public dan pribadi. Kemajuan-kemajuan dalam bidang penyimpanan data ini memungkinkan semakin mudahnya penyalahgunaan data pribadi dan kerahasiaan pribadi. System penyimpanan data yang besar sudah cukup mudah bagi wilayah tertentu dan bahkan bagi perusahaan retail local untuk digunakan sebagai media identifikasi pelanggan.


3. Kemajuan-kemajuan analisis data.
Kemajuan-kemajuan dalam teknik analisis data dalam jumlah besar merupakan tren teknologi yang menggarisbawahi perhatian terhadap bidang etika, karena memungkinkan perusahaan untuk menemukan informasi lebih rinci mengenai individu. Dengan teknologi system informasi kontemporer, perusahaan bisa merangkaikan dan mengkombinasikan bermacam ragam informasi yang tersimpan pada computer secara lebih mudah daripada masa lalu. Pikirkanlah bagaimana anda membuat informasi terkomputerisasi mengenai diri anda, pembelian menggunakan kartu kredit, pengunaan telepon, berlangganan majalah, penyewaan video, catatan-catatan perbankan dan catatan-catatan sipil pemerintah termasuk data kelakuan baik dari kepolisian setempat. Bila semua informasi ini dikelola dan dirangkai dengan benar, maka informasi ini bisa mengungkapkan bukan hanya informasi mengenai kebaikan anda, tetapi juga informasi lain misalnya mengenai kebiasaan mengemudi anda, kesukaan anda, rekanan anda, dan minat politik anda. Dengan kata lain dampaknya adalah perusahaan bisa menganalisis sejumlah besar data secara cepat dan membuat profil individu terinci.

4. Kemajuan-kemajuan pada Internet dan teknologi jaringan.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki produk-produk untuk dijual membeli informasi terkait dari sumber-sumber ini agar lebih membantu mereka mengarahkan promosi pasar kesasaran. Pemanfaatan computer untuk mengkombinasi data dari beragam sumber dan menciptakan kombinasi dokumen mengenai informasi rinci individu disebut profiling. Misalnya ratusan website memungkinkan DoubleClick www.dobleclick.com, sebuah makelar periklanan internet, melacak aktivitas para pengunjung dalam tukar-menukar pendapatan berdasarkan informasi pengunjung yang dikumpulkan oleh DoubleClick. Sejak awal berdirinya sampai saat ini, DoubleClick mampu membuat dokumen mengenai seseorang secara rinci dari pengunjung yang menghabiskan waktunya di web dan bisa dijual keperusahaan untuk membantu mereka menetapkan target yang akurat untuk iklan webnya. Suatu teknologi analisis data yang disebut non-obvious relationship awareness [NORA] memungkinkan bagi sector pemerintahan maupun pribadi untuk melaksanakan proses profiling secara lebih baik. NORA bisa mengambil informasi mengenai orang-orang dari beragam sumber yang terpisah, misal lamaran pekerjaan, catatan tagihan telepon daftar pelanggan serta hubungan korelasi untuk menemukan koneksi tersembunyi yang mengkin bisa membantu identifikasi criminal atau teroris. Teknologi NORA memindai data dan mengekstrak informasi sewaktu data sedang dibuat sehingga bisa, misalnya secara cepat menemukan seseorang pada loket penjualan tiket pesawat yang sedang berkomunikasi menggunakan nomor telepon milik seorang teroris yang sudah dikenal sebelum orang itu naik ke pesawat. Teknologi ini bermanfaat sebagai alat Bantu canggih untuk keamanan wilayah negeri, namun memiliki implikasi kerahasiaan pribadi. Dengan kata lain dampak dari kemajuan teknologi internet dan jaringan adalah semakin mudah menyalin dan mengakses data personil dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

B. PERLUNYA BUDAYA ETIKA.
Hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini adalah bidaya etika. Tugas manajemen puncak adalah memastikan bahwa konsep etikanya menyebar diseluruh organisasi, melalui semua tingkatan dan menyentuh semua pegawai. Para eksekutif mencapai penerapan ini melalui suatu metode tiga lapis :
1. Corporate credo : pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang ditegakan perusahaan.
2. Program etika : suatu system yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan Corporate credo.
3. Kode etik perusahaan : sebagian perusahaan telah mengembangkan kode etik system informasi perusahaan, termasuk fedEx, IBM, American Express dan Merck & Co. Namun sebagian besar perusahaan belum mengembangkan kode etik tersebut. Ada beberapa argument mengenai kode etik umum dank ode etik system informasi khusus. Sebagai manajer anda harus secara ketat mengembangkan standart etika khusus system informasi untuk masing-masing dimensi moral :
a. Hak-hak informasi dan kewajiban : kode etik harus mencakup topik-topik seperti email karyawan dan kebebasan pribadi internet, pengawasan ditempat kerja dan kebijakan-kebijakan mengenai informasi pelanggan.
b. Hak-hak kepemilikan dan kewajiban : kode etik harus mencakup topik-topik seperti lisensi perangkat lunak, kepemilikan fasilitas dan data perusahaan, dll.
c. Pertanggungjawaban dan kendali : kode etik harus menentukan tanggungjawab individu untuk semua system informasi dan pelaporan yang dilakukan kepada individu ini harus oleh orang lain yang bertanggung jawab atas hak-hak individu, perlindungan hak-hak kepemilikan, kualitas sistemdan kualitas hidup.
d. Kualitas system : kode etik harus menguraikan level umum kualitas data dan kesalahan system yang masih bisa ditolerir dengan spesifikasi rinci atas proyek tertentu.
e. Kualitas hidup : kode etik harus menyatakan bahwa tujuan system adalah untuk meningkatkan kualitas hidup untuk pelanggan dan karyawan dengan mencapai level tertingi dari kualitas produk, layanan pelanggan, kepuasan karyawan, rancangan pekerjaan dan alur kerja, dan pengembangan sumber daya manusia.

C. ALASAN PENTINGNYA ETIKA KOMPUTER.
CIO adalah pihak yang bertanggungjawab atas aktivitas dari etika computer. Ada dua aktivitas dalam etika computer yaitu:
1. CIO harus waspada dan sadar bagaimana computer mempengaruhi masyarakat.
2. CIO harus berbuat sesuatu dengan menformulasikan kebijakan-kebijakan yang memastikan bahwa teknologi tersebut secara tepat.
Namun ada satu hal yang sangat penting bahwa bukan hanya CIO sendiri yang bertanggung jawab atas etika computer. Para manajer puncak lain juga bertanggunjawab. Keterlibatan seluruh perusahaan merupakan keharusan mutlah dalam dunai end user computing saat ini. Semua manajer disemua area bertanggungjawab atas penggunaan computer yang etis diarea mereka. Selain manajer setiap karyawan bertanggungjawab atas aktivitas yang berhubungan dengan computer. Dengan kata lain tanggungjawab tersebut meluas kepada setiap pengguna computer pada level manapun.

Tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi terhadap computer ( James H. Moor ) :
Kelenturan logika : kemampuan memprogram computer untuk melakukan apapun yang kita inginkan. Yang dimaksud dengan kelenturan logika disini adalah bahwa perangkat aplikasi dalam computer akan melakukan hal-hal yang diinginkan oleh pembuatnya, dalam hal ini adalah programmer. Programmer sendiri menggunakan analisisnya dalam menangkap kebutuhan pengguna (user) sebagai landasan dalam perancangan dan kontruksi aplikasi yang dibuatnya. Computer adalah sebuah kotak hitam yang dibut oleh praktisi teknologi informasi seperti programmer.

Faktor transformasi : computer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu. Kehadiran computer dalam dunia bisnis tidak hanya telah berhasil meningkatkan kinerja perusahaan yang menggunakannya, namun telah secara langsung mengubah cara-cara orang melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis sehari-hari (transformasi). Dapat dilihat bagaimana electric mail telah dapat menggantikan komunikasi tradisional surat-menyurat, internet menggantikan pusat informasi, Electrik Data Interchange (EDI) menggantikan transaksi manual, system basis data (database system) menggantikan lemari penyimpanan arsip. Transformasi besar-besaran juga terjadi pada level manajemen puncak dimana peran computer semakin lama semakin besar dalam proses pengambilan keputusan. Produk-produk Management Information System, Decision Support System dan Executive Information System ditawarkan oleh berbagai perusahaan software didunia untuk membantu para manajer dan direktur dalam industri tertentu dalam aktivitas sehari-hari. Konsep mengenai etika berkembang dalam fenomena transformasi ini karena telah bergeser paradigmanya dan mekanisme dalam melakukan transaksi bisnis sehari-hari, baik antara komponen-komponen internal perusahaan maupun dengan factor ekternal lainnya. Isu-isu yang berkembang sehubungan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
a. Sebuah perusahaan memaksa perusahaan supliernya untuk menggunakan perangkat lunak tertentu agar dapat dengan mudah diintegrasikan.
b. Sekumpulan investor baru mau menanamkan investasinya jika perusahaan yang bersangkutan telah memiliki sumber daya manusia yang akrab dengan teknologi computer (computer literate)
c. Konsorium konsultan dan vendor perangkat lunak bersedia membantu perusahaan untuk menerapkan teknologi informasi dengan syarat harus mempergunakan aplikasi tertentu.
d. Asosiasi pada suatu industri tertentu dibentuk yang beranggotakan perusahaan-perusahaan pada industri tersebut yang menggunakan perangkat lunak sejenis.
e. Pemerintah memaksa perusahaan-perusahaan untuk membeli dan menggunakan perangkat lunak produksi perusahaan tertentu tanpa memperhatikan keanekaragaman kebutuhan masing-masing perusahaan.

Hal tersebut diatas memperlihatkan, bahwa danya etika dalam dunia computer khususnya dalam duna perangkat lunak pihak-pihak tertentu dapat dengan mudah memanfaatkan trend dan fenomena transformasi ini. Perusahaan berskala kecil dan menengah biasanya yang kerap menjadi korban dari institusi atau konsorium yang lebih besar.

Factor tak kasat mata : semua operasi internal computer tersembunyi dari penglihatan. Factor ini membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang idak terlihat dan penyalahgunaan yang tidak terlihat. Sebagai sebuah kotak hitam yang dibuat oleh praktisi teknologi informasi, dimata user atau pengguna, computer akan bekerja sesuai dengan aplikasi yang di instalasi. Ada tiga operasi dasar internal yang dilakukan oleh para programmer dalam membangun kotak hitam tersebut :
1. Nilai-nilai pemrograman yang tak terlihat yang merupakan parameter-parameter yang digunakan oleh programmer untuk membangun aplikasinya. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui bahwa nilai-nilai parameter yang dipergunakan sudah tepat dan tidak dimanipulasi?
2. Perhitungan yang tak terlihat yang merupakan kumpulan dari formula-formula yang dipergunakan dalam proses pengolahan data menjadi informasi, yang selanjutnya akan dipergunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan. Bagaimana manajemen dapat mengetahui bahwa formula yang dipakai sudah benar dan akurat?
3. Penyalahgunaan yang tak terlihat yang merupakan kemungkinan dikembangkan sebuah program atau algoritma yang melanggar hokum seperti penggelapan pajak, pembocoran rahasia internal (mata-mata), manipulasi perhitungan dan lain sebagainya.
Factor tak kasat nata merupakan “ kesempatan” yang paling banyak dipergunakan oleh para penjahat elektronik karena seperti halnya hubungan antara pasien dan dokter, seringkali perusahaan memasrahkan seutuhnya pengembangan aplikasi kepada para programmer yan ditunjuk.

D. HAK SOSIAL DAN KOMPUTER.
Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan computer, yaitu :
I. Hak atas computer :
a. Hak atas akses computer
Setiap orang berhak untuk mengoperasikan computer dengan tidak harus memilikinya. Contoh : belajar tentang computer dengan memanfaatkan software yang ada.
b. Hak atas keahlian computer
Pada awal computer dibuat, terdapat kekawaturan yang luas terhadap masyarakat akan terjadinya pengangguran karena beberapa peran digantikan oleh computer. Tetapi pada kenyataannya dengan keahlian dibidang computer dapat membuka peluang pekerjaan yang lebih banyak.



c. Hak atas spesialis computer
Pemakai computer tidak semua menguasai akan ilmu yang terdapat pada computer yang begitu banyak dan luas. Untuk bidang tertentu diperlukan spesialis bidang computer, seperti kita membutuhkan dokter atau pengacara.
d. Hak atas pengambilan keputusan computer
Meskipun masyarakat tidak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan mengenai bagaimana computer diterapkan, namun masyarakat memiliki hak tersebut.
II. Hak atas informasi :
a. Hak atas privasi
Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas hokum tentang kerahasiaanya.
b. Hak atas akurasi
Dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang tidak bisa dicapai oleh system nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun tidak selalu terpercaya.
c. Hak atas kepemilikan
Ini berhubungan dengan hak milik intelektual, umumnya dalam bentuk program-program computer yang dengan mudahnya dilakukan penggandaan .
d. Hak atas akses
Setiap orang berhak untuk mengoperasikan computer dengan tidak harus memilikinya

E. ETIKA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMATIKA
1. Dampak pemanfaatan teknologi informasi yang kurang tepat sebagai berikut (I Made Wiryana) :
a. Rasa takut
b. Keterasingan
c. Golongan miskin informasi dan minoritas
d. Pentingnya individu
e. Tingkat kompleksitas serta kecepatan yang sudah tidak dapat ditangani
f. Makin rentannya organisasi
g. Dilanggarnya privasi
h. Pengangguran dan pemindai kerja
i. Kurangnya tanggungjawab profesi
j. Kaburnya citra manusia
2. Beberapa langkah unuk menghadapi dampak pemanfaatan TI (I Made Wiryana) :
a. Desain yang berpusat pada manusia
b. Dukungan organisasi
c. Peranan pekerjaan
d. Pendidikan
e. Umpan balik dan imbalan
f. Meningkatkan kesadaran public
g. Perangkat hokum
h. Riset yang maju

F. ETIKA PENGGUNAAN TI
Etika secara umum didefinisikan sebagai suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi suati individu, yang keberadaannya bisa dipertanggungjawabkan terhadap masyarakat atas perilaku yang diperbuat. Biasanya pengertian etika akan berkaitan dengan masalah moral. Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Perbedaannya bahwa etika akan menjadi berbeda dari masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya

G. DUA AKTIVITAS UTAMA ETIKA KOMPUTER (James H Moore)
Ø Waspada
Ø Sadar
Tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika computer:
1. Kelenturan logika [ logical malleability ], kemampuan pemrograman computer untuk melakukan apapun yang kita inginkan.
2. Factor transformasi [ transformation factors ], contoh fasilitas e-mail yang bisa sampai tujuan dan dapat dibuka atau dibaca dimanapun kita berada.
3. Faktor tak kasat mata [ invisibility factors ], semua operasi internal computer tersembunyi dari penglihatan, yang membuka peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan yang rumit terlihat dan penyalahgunaan yang tidak tampak.



H. ETIKA KOMPUTER
a. Pengertian Etika Komputer
Etika computer adalah sebuah frase yang sering digunakan namun sulit untuk didefinisikan. Untuk menanamkan kebiasaan computer yang sesuai, etika harus dijadikan kebijakan organisasi etis. Sejumlah organisasi mengalamatkan isu mengenai etika computer dan telah menghasilkan guideline etika computer, kode etik. Kebutuhan terhadap etika yang dikhususkan bagi teknologi computer adalah jelas. Persoalan etis khususnya computer muncul dari karakteristik unik computer dan peran yang mereka mainkan. Computer sekarang adalah media penyimpanan modern, aset yang dapat dinegoisasikan, sebagai tambahan bentuk baru aset dalam diri mereka sendiri. Promosi etika computer positif membutuhkan inisiatif dari semua sector social pada level local, nasional dan internasional. Keuntungan pokoknya akan dirasakan komunitas global.

b. .Sepuluh Perintah Etika Komputer
Pada tahun 1992, koalisi etika computer yang tergabung dalam lembaga etika computer ( CEI ) memfokuskan pada kemajuan teknologi informasi, etika dan perusahaan serta kebijakan public. CEI mengalamatkannya pada kebijakan organisasi, public, industrial, dan akademis. Lembaga ini memperhatikan perlunya isu mengenai etika berkaitan dengan kemajuan teknologi informasi dalam masyarakat dan telah menciptakan 10 perintah etika computer.
1. Tidak menggunakan computer untuk merugikan orang lain.
2. Tidak mengganggu pekerjaan computer orang lain.
3. Tidak memata-matai file computer orang lain.
4. Tidak menggunakan computer untuk mencuri.
5. Tidak menggunakan computer untuk bersaksi palsu.
6. Tidak menyalin/menggunakan kepemilikan perangkat lunak dimana anda belum membayarnya.
7. Tidak menggunakan sumber daya computer orang lain tanpa otorisasi/kompensasi yang sesuai.
8. Tidak mengambil untuk diri sendiri karya intelektual orang lain.
9. Harus memikirkan tentang konsekuensi social program yang anda tulis bagi system yang anda desain.
10. Harus menggunakan computer yang menjamin pertimbangan dan bagi sesama manusia.
c. Peranan Etika dan Hukum.
Pengenalan etika computer dan yang berkaitan dengan computer merupakan tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya kejahatan. Etika mengikat penganut atau yang mempercayai dan menjiwainya untuk tidak melakukan pelanggaran atau perbuatan yang bertentangan dengan etika yang di anut tersebut. Penerapan etika computer maupun yang berkaitan dengan computer tidak dapat diterapkan dengan pemaksaan, melainkan dengan melakukan pembumian dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sanksi hukum terhadap pelanggaran etika merupakan bentuk pemahaman akan pentingnya etika computer dalam aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan computer dan teknologi informasi maupun komunikasi.
Hukum dan etika mempunyai hubungan yang saling mendukung, namun di Indonesia penerapan hukum yang berkaitan dengan hak cipta produk computer atau yang berkaitan dengan computer menemui kendala, dikarenakan UKM [ Usaha Kecil Menengah ] di Indonesia sudah terbiasa menggunakan perangkat lunak maupun keras yang melanggar undang-undang hak cipta yang diatur dunia internasional. Permasalahan ini terjadi akibat perangkat-perangkat tersebut dapat diperoleh dengan harga yang jauh lebih murah dan mendukung perkembangan UKM yang hanya memiliki kemampuan financial yang memang pada dasarnya terbatas.

Tidak ada komentar: